Rabu, 07 November 2012

Silogisme Kategorial & Salah Nalar

NAMA   :  IKA WIJIASTUTI
NPM    :  23210409
KELAS  :  3EB18


*    Silogisme Kategorial

Silogisme kategorial adalah silogisme yang semua proposisinya merupakan kategorial. Proposisi yang mendukung silogisme disebut dengan premis yang kemudian dapat dibedakan menjadi premis mayor (premis yang termnya menjadi predikat), dan premis minor ( premis yang termnya menjadi subjek). Yang menghubungkan di antara kedua premis tersebut adalah term penengah (middle term).
Contoh:
Semua tumbuhan membutuhkan air. (Premis Mayor)
 Akasia adalah tumbuhan (premis minor).
 Akasia membutuhkan air (Konklusi)

| Hukum-hukum Silogisme Katagorik

·        Apabila salah satu premis bersifat partikular, maka kesimpulan harus partikular juga.
Contoh:
Semua yang halal dimakan menyehatkan (mayor).
Sebagian makanan tidak menyehatkan (minor).
Sebagian makanan tidak halal dimakan (konklusi).

·        Apabila salah satu premis bersifat negatif, maka kesimpulannya harus negatif juga.
Contoh:
   Semua korupsi tidak disenangi (mayor).
   Sebagian pejabat korupsi (minor).
Sebagian pejabat tidak disenangi (konklusi).


·        Apabila kedua premis bersifat partikular, maka tidak sah diambil kesimpulan.
Contoh:
   Beberapa politikus tidak jujur (premis 1).
   Bambang adalah politikus (premis 2).
Kedua premis tersebut tidak bisa disimpulkan. Jika dibuat kesimpulan, maka kesimpulannya hanya bersifat kemungkinan (bukan kepastian). Bambang mungkin tidak jujur (konklusi).

·        Apabila kedua premis bersifat negatif, maka tidak akan sah diambil kesimpulan. Hal ini dikarenakan tidak ada mata rantai yang menhhubungkan kedua proposisi premisnya. Kesimpulan dapat diambil jika salah satu premisnya positif.
Contoh:
   Kerbau bukan bunga mawar (premis 1).
   Kucing bukan bunga mawar (premis 2).
Kedua premis tersebut tidak mempunyai kesimpulan

·        Apabila term penengah dari suatu premis tidak tentu, maka tidak akan sah diambil kesimpulan.
Contoh      :
semua ikan berdarah dingin. Binatang ini berdarah dingin. Maka, binatang ini adalah ikan? Mungkin saja binatang melata

·        Term-predikat dalam kesimpulan harus konsisten dengan term redikat yang ada pada premisnya. Apabila tidak konsisten, maka kesimpulannya akan salah.
Contoh:
   Kerbau adalah binatang.(premis 1)
   Kambing bukan kerbau.(premis 2)
Kambing bukan binatang ?
Binatang pada konklusi merupakan term negatif sedangkan pada premis 1 bersifat positif

·        Term penengah harus bermakna sama, baik dalam premis mayor maupun premis minor. Bila term penengah bermakna ganda kesimpulan menjadi lain.
Contoh:
   Bulan itu bersinar di langit.(mayor)
   Januari adalah bulan.(minor)
Januari bersinar dilangit?

·        Silogisme harus terdiri tiga term, yaitu term subjek, predikat, dan term, tidak bisa diturunkan konklsinya.
Contoh:
   Kucing adalah binatang.(premis 1)
   Domba adalah binatang.(premis 2)
   Beringin adalah tumbuhan.(premis3)
   Sawo adalah tumbuhan.(premis4)
Dari premis tersebut tidak dapat diturunkan kesimpulannya

*    Salah Nalar

Gagasan, pikiran, kepercayaan atau simpulan yang salah, keliru, atau cacat disebut sebagai salah nalar.

Berikut ini salah nalar yang berhubungan dengan induktif, yaitu :

A. Generelisasi terlalu luas
Contoh : perekonomian Indonesia sangat berkembang


B. Analogi yang salah
Contoh : ibu Yuni, seorang penjual batik, yang dapat menjualnya dengan harga terjangkau. Oleh sebab itu, ibu Lola seorang penjual batik, tentu dapat menjualya dengan harga terjangkau

·        Masih banyak contoh kalimat lain yang salah nalar, misalnya     :
(a) Mobil Pak Sanusi mau dijual.
(b) Waktu dan tempat kami persilakan kepada Bapak Rustamaji.
(c) Bola berhasil masuk ke gawang lawan.

Kalimat di atas dapat diperbaiki menjadi:
(a) Mobil Pak Sanusi akan dijual.
(b) Bapak Rustamji kami persilakan.
(c) Ronaldo berhasil memasukkan bola ke gawang lawan.

Sumber :

Jenis-jenis Karya Ilmiah


*    KARYA ILMIAH
Karya ilmiah (bahasa Inggris: scientific paper) adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
·        karya ilmiah dibagi kedalam 3 kategori      :

| Karangan Ilmiah
Brotowidjoyo menjelaskan karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. Karya ilmiah dapat juga berarti tulisan yang didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/keilmiahannya (Susilo, M. Eko, 1995:11). 
Contoh      :  skripsi, tesis, disertasi, makalah.

| Tulisan Ilmiah
Tulisan ilmiah merupakan serangkaian kegiatan penulisan berdasarkan hasil penelitian, yang sistematik berdasarkan pada metode ilmiah, untuk mendapatkan jawapan secara ilmiah terhadap permasalahan yang muncul sebelumnya.
Tulisan ilmiah adalah laporan tertulis dan dipublikasikan atau dipaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang teliti yang dilakukan oleh seseorang atau sebuah pasukan dengan memenuhi kaedah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan diterima oleh masyarakat keilmuan.

Jenis Tulisan Ilmiah :
·        Tulisan ilmiah pendidikan:
v Kertas kerja
v Pra Skripsi
v Skripsi
v Tesis
v Disertasi

·        Tulisan ilmiah penelitian
v Laporan hasil penelitian
v Jurnal penelitian

Komponen Dalam Penulisan Ilmiah
·        Bahasa:
a)   Perkataan tidak baku: Samada / Sama ada, tak ada tidak ada dll
b)  Perkataan Slanga
c)  Perkataan tidak sopan: kencing/ buang air kecil, pelajar
     bodoh/ pelajar lemah
d)  Perkataan usang/kuno : arakian, hatta, syahdan
e)  Perkataan puitis: usia yang senja
f)   Perkataan daerah
      Pemerengganan
      Penutup


Kepentingan Tulisan Ilmiah
      Memperoleh pengakuan profesional dari kalangan profesinya.
      Memperdalam penguasaan bidang ilmu .
      Memperlancar peningkatan tahap akademik atau jabatan  - fungsinalnya.
      Berpartisipasi dalam penyebaran dan pengembangan ilmu.

| Laporan Ilmiah
laporan ilmiah ialah sejenis karangan ilmiah yang mengupas masalah ilmu pengetahuan dan teknologi yang sengaja disusun untuk disampaikan kepada orang-orang tertentu dan dalam kesempatan tertentu.

Jenis-jenis Laporan Ilmiah

Dari beberapa sumber yang ada, terdapat 3(tiga) jenis Laporan Ilmiah yaitu sebagai berikut :

Laporan Lengkap (Monograf)

·        Menjelaskan proses penelitian secara menyeluruh.
·        Teknik penyajian sesuai dengan aturan (kesepakatan) golongan profesi dalam bidang ilmu yang bersangkutan.
·        Menjelaskan hal-hal yang sebenarnya yang terjadi pada setiap tingkat analisis.
·        Menjelaskan (juga) kegagalan yang dialami,di samping keberhasilan yang dicapai.
·        Organisasi laporan harus disusun secara sistamatis (misalnya :judul bab,subbab dan seterusnya,haruslah padat dan jelas).


Artikel Ilmiah
·        Artikel ilmiah biasanya merupakan perasan dari laporan lengkap.
·        Isi artikel ilmiah harus difokuskan kepada masalah penelitian tunggal yang obyektif.
·        Artikel ilmiah merupakan pemantapan informasi tentang materi-materi yang terdapat dalam laporan lengkap.

Laporan Ringkas

Laporan ringkas adalah penulisan kembali isi laporan atau artikel dalam bentuk yang lebih mudah dimengerti dengan bahasa yang tidak terlalu teknis (untuk konsumsi masyarakat umum).

Sumber:


NAMA   :   IKA WIJIASTUTI
NPM     :   23210409
KELAS  :   3EB18