NPM : 23210409
KELAS : 3EB18
Silogisme Kategorial
Silogisme kategorial adalah silogisme yang semua
proposisinya merupakan kategorial. Proposisi yang mendukung silogisme disebut
dengan premis yang kemudian dapat dibedakan menjadi premis mayor (premis yang
termnya menjadi predikat), dan premis minor ( premis yang termnya menjadi
subjek). Yang menghubungkan di antara kedua premis tersebut adalah term
penengah (middle term).
Contoh:
Semua tumbuhan membutuhkan air. (Premis
Mayor)
| Hukum-hukum Silogisme
Katagorik
·
Apabila salah satu premis bersifat partikular, maka
kesimpulan harus partikular juga.
Contoh:
Sebagian makanan tidak menyehatkan
(minor).
∴
Sebagian makanan tidak halal dimakan (konklusi).
·
Apabila salah satu premis bersifat negatif, maka kesimpulannya
harus negatif juga.
Contoh:
Sebagian pejabat korupsi (minor).
∴
Sebagian pejabat tidak disenangi (konklusi).
·
Apabila kedua premis bersifat partikular, maka tidak
sah diambil kesimpulan.
Contoh:
Bambang adalah politikus (premis 2).
Kedua premis tersebut tidak bisa disimpulkan. Jika
dibuat kesimpulan, maka kesimpulannya hanya bersifat kemungkinan (bukan
kepastian). Bambang mungkin tidak jujur (konklusi).
·
Apabila kedua premis bersifat negatif, maka tidak akan sah diambil kesimpulan. Hal ini
dikarenakan tidak ada mata rantai yang menhhubungkan kedua proposisi premisnya.
Kesimpulan dapat diambil jika salah satu premisnya positif.
Contoh:
Kedua premis tersebut tidak mempunyai kesimpulan
·
Apabila term penengah dari suatu premis tidak
tentu, maka tidak akan sah diambil kesimpulan.
Contoh :
semua ikan berdarah dingin. Binatang ini
berdarah dingin. Maka, binatang ini adalah ikan? Mungkin saja binatang melata
·
Term-predikat dalam kesimpulan harus konsisten dengan
term redikat yang ada pada premisnya. Apabila tidak konsisten, maka
kesimpulannya akan salah.
Contoh:
∴
Kambing bukan binatang ?
Binatang pada konklusi merupakan term negatif
sedangkan pada premis 1 bersifat positif
·
Term penengah harus bermakna sama, baik dalam premis
mayor maupun premis minor. Bila term penengah bermakna ganda kesimpulan menjadi
lain.
Contoh:
Bulan itu bersinar di langit.(mayor)
∴ Januari bersinar
dilangit?
·
Silogisme harus terdiri tiga term, yaitu term subjek,
predikat, dan term, tidak bisa diturunkan konklsinya.
Contoh:
Kucing adalah binatang.(premis 1)
Domba adalah binatang.(premis 2)
Beringin adalah tumbuhan.(premis3)
Sawo adalah tumbuhan.(premis4)
Dari premis tersebut tidak dapat diturunkan
kesimpulannya
Salah Nalar
Gagasan, pikiran, kepercayaan atau simpulan yang salah, keliru,
atau cacat disebut sebagai salah nalar.
Berikut ini salah nalar
yang berhubungan dengan induktif, yaitu :
A. Generelisasi terlalu luas
Contoh : perekonomian Indonesia sangat berkembang
B. Analogi yang salah
Contoh : ibu Yuni, seorang penjual batik, yang dapat menjualnya
dengan harga terjangkau. Oleh sebab itu, ibu Lola seorang penjual batik, tentu
dapat menjualya dengan harga terjangkau.
·
Masih banyak contoh
kalimat lain yang salah nalar, misalnya :
(a) Mobil Pak Sanusi mau dijual.
(b) Waktu dan tempat kami persilakan kepada Bapak
Rustamaji.
(c) Bola berhasil masuk ke gawang lawan.
Kalimat di atas dapat diperbaiki menjadi:
(a) Mobil Pak Sanusi akan dijual.
(b) Bapak Rustamji kami persilakan.
(c) Ronaldo berhasil memasukkan bola ke gawang lawan.
Sumber :